Rabu, 18 Mei 2011

Ketika Makan sepiring nasi di warteg seharga 100 ribu rupiah

Alhamdullillah banyak hal yang gue dapat dari bekerja di tempat ini, sedikit ingat masa lalu, dulu waktu gue masih ngekost sekitar tahun 2003 makan di warteg deket kosan sudah pakai ayam goring en sayur ditambah lauk trus dengan sepiring nasi yang lumayan banyak paling Cuma 5 ribu tapi sekarang harganya pasti di atas 10 ribu  
gue ingin berbicara mengenai inflasi. Selama kita menggunakan uang kertas, selama itu pula kita akan menyaksikan harga akan naik setiap tahunnya. Di bawah ini adalah data tingkat inflasi di Indonesia selama 28 tahun terakhir en sumbernya gue tulis juga di bawah



Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2009
 
Data yang terbaru belum gue temukan tapi kita lihat table di atas aja, dari tahun 1980 hingga 2008, tingkat inflasi tahunan rata-rata di Indonesia adalah 11,1%. Dalam kurun waktu tersebut, tingkat inflasi tertinggi terjadi pada tahun 1998, yaitu 77,5% yang disebabkan oleh krisis moneter yang melanda negeri ini, masih inget dengan krismon, wah peristiwa yang ga akan pernah gue lupakan.
Saat ini mungkin kita sedang dalam masa produktif dan sedang bekerja atau ada juga yang berwirausaha. Kalau  pegawai kantoran, bisa berharap untuk mendapatkan uang pensiun. Tapi coba bayangkan apa yang pegawai kantoran hadapi saat masa pensiun nanti?
Katakanlah jika saat ini berusia 30 tahun. Tentunya masih memiliki 25 tahun masa kerja sebelum pensiun. Dengan asumsi tingkat inflasi rata-rata adalah 11,1% maka harga sepiring nasi yang sekarang adalah 8 ribu rupiah akan menjadi sekitar 111 ribu rupiah. Wow Terlihat fantastis? Menurut gue itu realistis. Kita baru berbicara masalah makan siang. Jika saat ini kebutuhan hidup bulanan adalah 5 juta rupiah, maka saat pension nanti, Pasti membutuhkan dana 70 juta rupiah per bulan hanya untuk menjaga agar strandar hidup tidak turun. Apakah jumlah pension nanti yang di dapat tersebut akan dapat memenuhi kebutuhan hidup di masa depan?
Sepertinya sebagian besar akan menjawab tidak, jelas banget apalagi yang suka berhitung.
Sebaiknya kita jangan menyalahkan pemakaian uang kertas yang menyebabkan inflasi. Akan lebih bermanfaat bagi kita untuk memikirkan bagaimana caranya mengalahkan inflasi.
Kita bisa saja merampok bank dan memperoleh uang yang cukup sampai anak cucu, tapi tentu aja ga disarankan karena merugikan pihak lain en  bisa masuk penjara. Jadi gimana dong?
Cara yang lebih tepat adalah berinvestasi atau lebih tepatnya berinvestasi yang returnnya dapat mengalahkan tingkat inflasi. Investasi apa saja? Banyak alternatifnya. Bisa emas, saham, obligasi, bisnis atau mungkin rumah en tanah. Return dari instrumen-instrumen tersebut biasanya dapat mengungguli tingkat inflasi.